Selasa, 26 November 2013

Katakan Satu untuk Perawat Indonesia

Perawat adalah Seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun di luar negeri sesuai dengan peraturan perundang - undangan (Permenkes No.148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik Perawat). Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang diakui oleh perundang - undangan. Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau yang disingkat PPNI merupakan induk organisasi yang memayungi Perawat yang tersebar diseluruh Indonesia.
Saat ini  mungkin kita sedang resah membicarakan RUU Keperawatan yang tak kunjung di sah kan. Akan tetapi jangan lupa ada hal yang tak kalah penting lainnya yang harus ada dalam diri dan jiwa profesi yaitu Persatuan. Persatuan akan tercipta  jika semua perawat mau bersatu baik yang senior maupun yang junior, yang di rumah sakit maupun yang di puskesmas, yang dikota maupun yang didesa dan  yang berkerja di instansi milik pemerintah maupun yang di swasta. Persatuan akan menciptakan pemerataan kesejahteraan, sehingga tidak ada lagi kesenjangan yang berbeda antar teman sejawat. Marilah kita saling bertegur sapa, saling tersenyum, saling menghargai satu sama lain, saling belajar dan saling berbagi pengalaman. Mari bersama - sama katakan satu untuk Perawat Indonesia. 

Jumat, 25 Oktober 2013

Tanggung jawab dan Perawat

Menjadi perawat bukanlah cita2 yang terdaftar dalam kamus saya sebelumnya, tapi menjadi perawat bukan juga karena iseng2 atau sekedar ikut – ikutan teman apalagi ada unsur paksaan oh Nooo!!! karena jujur saja saya bukanlah orang yang suka dipaksa :D.
 Mungkin masalah kenapa saya jadi perawat bukanlah hal yang penting mengingat saya juga bukan orang yang penting untuk diketahui oleh publik :D Saya yakin menjadi perawat adalah jalan yang telah dipilihkan Tuhan atau saya sebut  sebagai Takdir. Dan yang mau saya tulis di blog ini adalah tentang bagaimana jalan yang sudah dipilihkan Tuhan itu untuk dipertanggungjawabkan? Saya dan teman – teman sejawat bisa dikatakan sebagai makhluk yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memiliki ilmu dan kemampuan untuk menolong orang lain terutama  bagi orang – orang yang sakit baik itu sakit biologis, psikis, sosial maupun spritual karena keperawatan itu bersifat holistik. Sangat indah rasa nya bila kita bisa mencari rejeki skalian menanam bibit – bibit amal atas perkerjaan kita sungguh pekerjaan yang teramat mulia bila kita jalankan dengan ikhlas J tapi  masalahnya apakah kita ikhlas? Manusiawi rasanya jika kita berkerja mengalami yang namanya kejenuhan, bila kita terkadang mengeluh, entah mengeluhkan gaji yang kecil, jaminan kesehatan yang tidak ada,menghadapi perilaku pasien dan keluarganya yang bemacam- macam karakter, jadwal shift – shift an yang padat hingga tidak punya waktu berlibur bersama keluarga, belum lagi izin yang susah jika kita ada keperluan, dan terkadang yang paling membuat hati hancur ketika harus meninggalkan anak yang sakit dirumah untuk merawat orang lain yang sakit huuuuaaaaaaaaaaa  :’(
Yang saya tulis diatas bukanlah curhat saya secara pribadi untuk minta dikasihani melainkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan teman – teman dan saya sendiri juga sih :shy:. .  Mencontek kata – kata nya Hingdranata nikolay seorang Ceo dan Master inspirasi Indonesia  “ Waktu dan tenagamu habis percuma untuk dibahas dan ngomel  betapa sulit tugasmu. Mulai saja lakukan!! Kamu bahasa sampai loyo pun kamu harus tetap lakukan yang penting MEMULAI!! Semakin kamu bahas semakin tertahan”  dan  “Bukankah kamu yang dulu setuju terima tugasmu buktinya kamu masih disitu ini bukan soal suka atau tidak ini soal TANGGUNG JAWAB. TERUTAMA MASIH BUTUH HASILNYA bertanggungjawablah. Berkaryalah dengan profesional”.
Hmm..kalo dipikir – pikir benar juga sih Tanggung jawab adalah lebih penting, komitmen juga sama penting nya, namanya pekerjaan suka dan duka pastilah ada. Tuntutan profesional memang diperlukan apalagi yang berhubungan dengan profesi kita,  tidak ada yang mau tau kita tengah bersedih atau bergembira masyarakat  hanya tau bahwa kita adalah perawat  yang selalu siap melayanai tugas nya dengan profesional.  So  nikmati dan syukurilah apa yang telah kita jalani jadilah insan yang berbahagia karena tidak semua orang diberi kesempatan seperti yang kita kerjakan. Ikhlas atau tidak biarlah itu urusan antara hati dan Tuhan.
Selamat berkerja !

Jumat, 31 Mei 2013

Menanti Undang -undang


Memperingati hari Perawat sedunia yang jatuh pada tanggal 12 Mei kemarin, beberapa teman kita dari berbagai daerah mengadakan aksi protes agar Rancangan Undang - Undang Keperawatan segera disahkan. Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari kita dan teman - teman karena lamban nya Undang - Undang Keperawatan.
Perawat sebagai profesi yang mempunyai peranan sangat penting dalam melayani kesehatan masyarakat sudah sepantas nya lah memiliki Payung hukum sendiri karena selama ini dasar perawat hanya Permenkes (permenkes 148/2010 tentang registrasi dan praktik keperawtan) yang aturannya belum kuat dan belum memiliki aturan ruang lingkup kerja perawat yang jelas. Seperti apakah kita boleh menyuntik? padahal suntikan/ injeksi merupakan tindakan invasif (memasukan obat kedalam tubuh) yang merupakan tugas dokter namun sering dibebankan kepada perawat.
Apakah RUU keperawatan segera disah kan sampai akhir tahun ini?  kita lihat saja nanti.

Assalammualaikum wr.wb
Alhamdulillah udah bisa posting lagi di blog ini stelah sekian lama ga nongol2 karena kesalahan tekhnis (hmmmm..sesuatu banget yac pdhal ni tangan ud ga tahan pengen otak atik ni blog) >,<
Happy Nurse day buat teman2 sorry ya udah agak telat ngucapin xixxxiiiiii.....
Tetap semangat ya teman2 ya teman - teman 

Wasallam

Minggu, 31 Maret 2013

Personal Hygne


Pengertian Personal Hygne

Personal hygne berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygne yang berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.

Tujuan Personal Hygiene

Menurut Tarwoto (2004) tujuan Personal Hygne adalah sebagai berikut :
  • Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
  • Memelihara kebersihan diri seseoarang
  • Memperbaiki personal hygne yang kurang
  • Mencegah penyakit
  • Menciptakan keindahan
  • Meningkatkan rasa percaya diri


Macam – macam Personal Hygne
Personal hygne meliputi kebersihan kulit, gigi, mulut, rambut, mata , hidung,telinga, kuku, genitalia serta kerbersihan dan kerapihan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Personal Hygne

Body image, Praktik sosial, status sosial ekonomi, pengetahuan, budaya, kebiasaan seseorang, kondisi fisik.

Dampak yang sering timbul pada Personal Hygne

Dampak fisik
Gangguan fisik sering terjadi karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik seperti integritas kulit, ganggaun membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga serta gannguan fisik pada kuku.

Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygne adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,kebutuhan harga diri, kebutuhan rasa dicinta dan mencintai, aktualisasi diri serta interaksi sosial.






Selasa, 26 Maret 2013

Perkembangan Perawat di Indonesia


Seperti halnya perkembangan perawat di dunia, perawat di Indonesia juga terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berikut akan saya postingkan Riwayat Perkembangan Perawat di Indonesia

Perawat pada masa penjajahan
Rumah sakit pertama didirikan di Indonesia adalah Binnen Hospital pada tahu 1799 oleh VOC. Para Perawat dipilih dari pribumi yang di sebut dengan Penjaga rumah sakit. Tugas penjaga rumah sakit adalah meliputi kegiatan memasak,membersihkan bangsal, mengontrol pasien, mencegah pasien tidak melarikan diri, dan menjaga pasien yang mengalami gangguan jiwa. Penjaga pasien saat itu hanya dilakukan oleh penduduk pribumi yang berstatus social rendah. Sedangkan tugas pelayanan kesehatan dilakukan oleh seorang ahli bedah.
Pada awal abad ke 19 mulai diadakannya pelatihan keperawatan yang bersifat non formal, dan kemudian pada tahun 1920 saat pemerintahan Hindia Belanda dipimpin oleh Gubernur Rafless, keperawatan yang bertujuan untuk menolong orang agar sembuh dari penyakitnya berkembang cukup baik. saat itu mulai digalakkan vaksinansi cacar berskala nasional tenaga perawat ini biasanya dikenal dengan sebutan mantr cacar. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mendirikan lembaga pelayanan kesehatan masyarakat dan sekolah mantri kesehatan di Purwokerto pada tahun 1937 yang membentuk keperawatan preventif atau cara – cara pencegahan.
Ketika kekuasaan beralih kemasa pemerintahan Jepang Keperawatan di Indonesia mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menular dimana – mana dan jumlah oranng sakit terus meningkat sementara obat – obatan dan bahan – bahan yang dibutuhkasn seperti balutan luka dalam kondisi kekurangan. Banyak Perawat yang berhenti bekerja  dikarenakan rasa takut dan kecemasan.

Perawat di masa setelah Kemerdekaan
Setelah merdeka di tahun 1945 Pemerintah mendirikan sekolah pengatur perawat dan sekolah bidan untuk menyiapkan perawat dan bidan di rumah sakit, balai pengobatan. Pada tahun 1950 Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR) . Pendidikan Perawat professional mulai didirikan pada tahun 1962 dengan didirikan akademi Keperawatan milik DepartemeN Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan Perawat professional pemula. Dan pada tahun 1974 dibentuklah Organisasi Persatuan Perawat Indonesia (PPNI).
Melalui lokakarya Keperawatan Nasional yang diadakan di Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia bekerjasama dengan Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan kebudayaan Keperawatan Profesional mulai digagas. Lokakarya itu menetapkan tugas, fungsi, dan standar kompetensi Perawat. Pendidikan Keperawatan meliputi jenjang D – 3, D – 4, S – 1, S- 2, dan S – 3.

                                                                                                                 (dari berbagai sumber)

Sabtu, 23 Maret 2013

Lirik lagu Iwan Fals


·        
BONGKAR 

Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

Oh oh

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Kamis, 21 Maret 2013

Florence Nightingale "The pioneer of Modern Nurse"




Tokoh perawat islam Rufaidah binti Sa’ad Al - Asalmiya sudah ada di postingan saya sebelumnya, sekarang saya akan menuliskan Tokoh Perawat yang berasal dari Dunia barat  “The Pioneer of modern Nurse” atau pelopor keperawatan modern yaitu Florence Nightingale. Berikut sekelumit kisah tentang beliau.
Florence Nightiangle
Florence Nightingale lahir di Florence italia 12 Mei 1820, merupakan anak yang berasal dari keluarga berada, Ayahnya William Nightingale adalah seorang tuan rumah yang terkenal di tempatnya, .Keinginannya untuk menjad seorangi perawat sempat ditentang keluarganya karena pada saat itu perawat dikenal dengan profesi yang hina dan kotor.Tapi karena argumentasi dan keinginan yang kuat untuk membantu sesama akhirnya Florence memutuskan ke Jerman untuk mendapatkan pelatihan Perawat sekaligus Biarawati.
Florence Nigthtingale juga dikenal dengan nama Bidadari berlampu atas jasanya yang tidak takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea di semenanjung Krimea, Rusia. Setelah perang Krimea Florence kembali ke Inggris dan kepulangannya mendapatkan sambutan yang baik dari publik serta Ratu Victoria. Sebagai respon terhadap undangan dari dari Ratu Victoria Florence Memainkan peranan utamanya dalam pendirian komisi kerajaan untuk kesehatan tentara Inggris.
Pada saat di Turki, Florence juga Mendapatkan pengakuan atas hasil kerjanya pada perang Krimea dan membuat didirikannya dana Nightingale untuk pelatihan Perawat. Florence menggunakan uang tersebut untuk membangun sebuah sekolah perawat agar profesi Perawat lebih dihargai.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat – kiat juru rawat juga memberikan penekanan kepada pemerhati teliti terhadap keperluan pasien dan laporan mendetil menggunakan statistic sebagai argumentasi perubahan kearah yang lebih baik pada bidang Keperawatan.

Bubur susu Labu Kuning menu sehat si kecil


Labu kuning merupakan buah yang memiliki kandungan gizi serta serat yang baik untuk tubuh. Teksturnya lembut sangat cocok untuk pencernaan bayi dan anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Buah labu kuning memiliki vitamin A yang berfungsi untuk kesehatan mata,  vitamin C sebagai daya tahan tubuh untuk melindungi dari radikal bebas dan labu kuning juga memilki nutrisi serta mengandung omega 3 asam lemak yang berguna untuk kesehatan otak. Untuk ibu hamil juga dianjurkan untuk mengkonsumsi labu kuning sebagai tambahan folat untuk mencegah bayi mengalami cacat bawaan seperti spina bifida.
 Berikut ini akan saya postingkan resep menu yang berbahan dasar Labu kuning untuk bayi yang berumur 6 – 9 bulan. Selamat mencoba semoga bermanfaat untuk buah hati anda.

 (Takaran untuk 2 porsi)

Bahan –bahan
  •     50 gr labu kuning rebus
  •   1 genggam daun bayam yangsuda1 buah kuning telur rebus
  •    300 ml air matang
  •    1 sdt susu formula
  •    2 sdm tepung beras
  •   ½ sdt keju parut halus 

Cara membuat
  •          Campur labu kuning rebus, daun bayam, dan kuning telur beri air matang lalu dihaluskan dengan blender sampai halus
  •          Tambahkan susu formula dan tepung beras lalu aduk sampai rata
  •          Panaskan diatas api sambil diaduk sampai kental  dan matang.
  •          Angkat dan tuangkan dalam mangkuk kecil jangan lupa taburi keju yang sudah di parut.
  •          Menu sehat si kecil siap dihidangkan

Selasa, 19 Maret 2013

Cerpen


Waktu sudah menunjukkan jam 01.00 dini hari lelaki itu masih sibuk dengan tensimeter dan stetoskop ditelinganya, air raksa pada tensimeter berada menunjukan sembilanpuluh per limapuluh dan denyut nadi pasien yang dirabanya tidak begitu teraba dengan kuat. Setelah ia melakukan pemeriksaan fisik ke pasien tersebut dia langsung melapor ke dokter yang jaga malam itu, dengan sigap ia melakukan instruksi yang diberikan doter kepadanya. Pasien didepannya Nampak sangat lemah, nafasnya satu – satu saturasi dilayar monitor menunjukkan 80-90 sebuah angka yang lumayan rendah untuk nafas manusia pada normalnya. Suara monitor seakan menemani dinas malamnya kali ini, ngantuk yang ia rasa mampu ditahannya dengan secangkir kopi instant sesekali matanya memperhatikan pasien – pasiennya. Matanya nananr pikirannya melayang dia teringat suasana dirumahnya siang tadi. Chika anak sulungnya kelas enam SD minta dibelikan buku untuk menghadapi ujian akhir nasional dan uang kursus tambahan.Sementara anak bungsunya si Kiki minta dibelikan sepeda roda tiga. Sang istri menenangkan anak bungsunya yang terus merengek sepanjang hari karena keinginannya tidak dituruti.
“tidakkah ada sedikit uang buat mereka pah?” Tanya sang istri
 “uang tabungan kita sudah habis karena menutupi kreditan motor dan uang berobat kiki”  jawabnya pelan “bukannya kau liat sendiri di dompetku tinggal limapuluh ribu, seandainya gajiku tidak ditunggak berbulan – bulan seperti ini mungkin aku bisa bernafas sedikit lega untuk mengaturnya”
Sang istri menarik nafas “pah,,papah kerja pagi, siang, malam bahkan pada saat anak sakitpun papah harus kerja tapi penghasilan yang didapat hanya seperti ini”
Lelaki itu tersenyum tipis sambil menepuk pundak sang istri “sudahlah syukuri apa yang ada, yang penting ikhlas”
“ikhlas sih boleh pah, tapi kita juga punya kebutuhan, akhir – akhir ini anak kita Cuma makan mie instant. Bukannya papah sebagai orang kesehatan tau kalau itu tidak baik buat kesehatan” kata sang istri dengan nada kesal
Lelaki itu tidak hanya diam dan memandang sang istri dengan tersenyum, dibalik hati nya ia juga sebenarnya tidak tega melihat istri dan anak –anak nya seperti ini.
Lelaki itu menghirup kopinya dalam – dalam suasana dingin dalam ruangan merasuk hingga ketulang. Bertahun – tahun ia mengabdi, loyalitas seperti harga mati namun apa yang ia dapat kadang tidak begitu sebanding dengan energy yang terkuras. Rasa iri terkadang muncul saat ia melihat saudaranya yang kerja dikantoran dengan pekerjaan yang tidak begitu beresiko dan waktu yang bisa dibuat santai tetapi mendapatkan penghasilan yang lumayan dibandingnya, sempat ia menyesal mengapa ia harus menjadi perawat. Namun saat penyesalan itu datang hati nuraninya mampu menenangkan bukankah menolong sesama merupakan ladang amal yang harus dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Dia hanya berharap agar Allah selalu memberinya kekuatan, kesabaran dan keikhlasan menjalani pekerjaan ini serta mendapatkan rejeki yang barokah untuk anak dan istrinya.

Perawat dan Baju Putihnya


Warna putih dilambangkan sebagai warna kesucian, kesopanan dan kejujuran dan Baju putih pada perawat memiliki kesan yang bersih, steril, dan spritualitas yang tertanam pada diri seorang perawat. Warna putih juga mempengaruhi  efek psokologis secara visual warna putih membuat emosi menjadi stabil dan tenang.

Karakter seorang perawat  terwakili secara utuh melalui baju putih, Pakaian yang dipakai merupakan karakterikstik jiwa seseorang. Begitupun juga dengan seorang perawat yang menampilkan citranya sebagai seseorang yang memiliki ketenangan, menjaga kebersihan dan kesehatan serta memiliki kemuliaan hati dan jiwa yang ikhlas untuk menolong sesama.

Sabtu, 16 Maret 2013

RS.AM Parikesit Tenggarong


Alamat :

Jl. Imam Bonjol No. 68, Kelurahan Melayu 

Telp :

0541 – 661015

Fax :

0541 – 661013

Direktur :

Dr. Teguh Widodo Slamet, Sp. BO






Senin, 11 Maret 2013

Rubahlah tanpa perlu menjadi siapa


Berita – berita tentang ketidakadilan di negeri ini membuat saya merasa miris, bagaimana mungkin negara yang katany adil makmur dan sangat menujunjung tinggi nilai persatuan harus seperti ini. Kenyataan yang membuat saya sedih. Ketika saya coba menuangkan uneg – uneg saya di media social teman – teman saya malah menanggapi dengan dingin dan mentertawakan saya “ngapain  kamu berkoar- koar apa yang bisa kamu lakukan untuk mengubah negeri ini, kita ini rakyat jelata, negeri ini punya mereka yang berkuasa merekalah yang bisa merubahnya”. Saya hanya menarik nafas, perasaan marah dan sedih bercampur menjadi satu marah karena mereka terlalu pesimis kepada diri mereka sendiri dan sedih karena ucapan mereka juga ada benarnya saya hanyalah manusia biasa, manusia kecil yang tidak punya kekuasaan apa – apa.
Saya coba merenungkan salah saya apa? Apakah karena saya manusia biasa saya tidak boleh menunangkan uneg – uneg saya, mengkritik kesemerawutan bangsa ini dan memiliki impian untuk kesejahteraannya? Bukankah semua warga negara berhak memilikinya, apa keluh kesah, impian serta kesejahteraan hanya milik mereka – mereka yang berkuasa yang memiliki pundi – pundi rupiah saja?
Saya ingin bersikap apatis, diam dan tak ingin berkomentar apa – apa seperti yang mereka sarankan. Tapi apakah  hati saya bisa diam hanya karena saya masih bisa menyuap nasi dengan tangan saya dan meminum air dengan  sepuasnya .sementara mata dan telinga  saya membaca, melihat, dan mendengar  saat daerah saya direnggut sumber daya alamnya secara habis – habisan kemudian meninggalkan lubang – lubang dan kolam yang merenggut beberapa nyawa anak kecil ditempat saya? menyisakan bencana alam karena hutannya yang sudah gundul, atau saya harus diam ketika teman – teman sejawat saya yang kerja di daerah pedalaman dan perbatasan untuk membantu kesehatan masyarakat  menerima upah dan fasilitas hidup yang tidak sesuai, atau saya harus diam ketika melihat maling sandal jepit di hukum seberat-beratnya sedangkan sang koruptor hidup berkeliaran dengan bebas dan bahkan bisa mencalonkan diri lagi menjadi pejabat dinegeri ini, sementara kaum miskin harus rela berjuang mati – matian mencari sesuap nasi dan bahkan saling tikam - menikam hanya  gara- gara masalah perut. Bagaimana hati saya tidak bicara, jangankan saya, anak SD yang sudah belajar mata pelajaran ppkn pun mungkin mengelus dada melihat ketimpangan ini.
Saya jadi teringat kata Bung Karno “Perjuanganku lebih mudah karena megusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit  karena melawan bangsamu sendiri” bahkan bang iwan fals pun berkata “kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang, kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”
Kita tidak perlu menunggu untuk menjadi Bupati, Gubernur, Anggota dewan, Menteri  atau presiden untuk mengubah negeri ini menjadi yang lebih baik, katakan dan lakukanlah hal kecil yang kau bisa meski mungkin suara kita tidak didengarkan atau tindakkan kita tidak dilihat. Tetaplah berjuang jangan putus asa sebab kita juga memiliki hak yang sama untuk merasa sejahtera dinegara yang kita pijak ini. Lakukan yang terbaik perangi kebathilan, tidak ada yang mustahil bagi Nya karena hanya DIA lah yang bisa  mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Optimis roda hidup manusia selalu berputar  akan  selalu ada jalan untuk orang – orang yang punya niat  baik dan memiliki  tekad yang kuat.

Kamis, 07 Maret 2013

Rufaidah binti Sa'ad Al - Asalmiya Tokoh Perawat Islam yang Terlupakan



Keperawatan adalah tugas yang mulia, perawat bertujuan untuk merawat orang sakit yang bersifat holistic (keseluruhan) tidak hanya biologis tetapi juga psikologis dan spiritual. Pekerjaan yang mulia ini sudah ada sejak Zaman Raulullah SAW dan tokoh perawat yang pertama yang membantu kaum – kaum muslimin yang sedang sakit adalah Rufaidah binti Sa’ad al – asalmiya.
Namun perawat – perawat Muslimin dan di Indonesia mungkin masih asing dengan nama Rufaidah karena mereka lebih mengenal tokoh keperawatan dari dunia barat “pioneer of modern nurse” yaitu Florence Nighttiangle. Dibawah ini saya postingkan sekelumit kisah tentang Rufaidah binti Sa’ ad al-asalmiya semoga bisa menambah sedikit pengetahuan kita.
Rufaidah Binti Sa’ad Al – Asalmiya
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada  abad pertama Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan pertama yang menganut agama Islam di Madinah).

Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.

Dalam perang Khaibar, Rufaidah meminta izin kepda Rasulullah untuk ikut digaris belakang pertempuran untuk mengobati para mujahid yang terluka. Tidak hanya merawat korban dalam ,perang, Rufaidah  juga ikut terlibat dalam social komuniti dengan memberikan pelayanan keperawatan yang baik dan teliti serta bekal pendidikan kepada kaum muslimin,miskin,anak yatim serta penyandang cacat.



Itulah sejarah singkat tentang tokoh perawat islam Rufaidah binti Sa’ad Al - Aslamiya, ternyata ilmu pengetahuan tentang dunia keperawatan sudah ada jauh sebelum zaman perkembangan keperawatan di dunia barat. Semoga dengan ini kita bisa mengikuti teladan beliau dengan memberikan sentuhan sisi kemanusiaan sebagai seorang perawat

Rabu, 06 Maret 2013

my love


dan angin pun mulai menghentak dedaunan sesaat langit nampak mendung siap menggugurkan bulir-bulir hujan dari wajahnya mengusap dan menghapus panas terik hari ini